Cerita
novel Wiro Sableng Empat Berewok dari Goa Sanggreng adalah novel episode
pertama. Begini kisah ringkasan atau sinopsis buku novelnya:
Berawal
dari kisah perkenalan antara Suranyali dengan Suci. Suranyali menyukai Suci,
namun Suci tidak mencintai Suranyali. Meskipun begitu Suranyali tetap gigih
mendekati Suci dengan terus menerus menemuinya ketika sedang mencuci di sungai.
Karena kasihan, akhirnya Suci mau melayani ajakan bicara berdua. Ternyata
Suranyali salah tafsir, dia menyangka Suci telah terpikat padanya.
Pada
suatu hari, Suranyali dipanggil seorang sakti agar pergi ke Gunung Lawu selama
1 tahun. Suranyali pun berpamitan kepada Suci, bahwa dia akan pergi selama 1
tahun, setelah kembali dia akan mengawini Suci. Suci akan menjelaskan sesuatu,
namun Suranyali tiba tiba mengajak berpelukan. Suci mundur dan menjaga jarak
dengan Suranyali. Lalu Suranyali langsung pergi meninggalkan Suci tanpa mau
mendengar penjelasan Suci.
Setahun
berlalu, setelah kembali ke rumah Suranyali mengubah nama menjadi Mahesa
Birawa. Mahesa Birawa kaget dan marah mengetahui bahwa Suci tenyata telah
menikah dan bahkan sudah mempunyai anak laki laki. Mahesa Birawa memerintahkan
anak buahnya untuk menyerang suami Suci yaitu Ranaweleng. Kalingundil dan
beberapa anak buah lainnya menyerang Ranaweleng dan pembantunya. Tapi
Kalingundil dan kawan kawannya dikalahkan oleh Ranaweleng dan pembantunya.
Mahesa
lalu turun tangan, Mahesa dan anak buahnya menyerang lagi rumah Ranaweleng.
Ranaweleng dan pembantunya dibunuhnya, Suci diculik, rumahnya dibakar. Anak
laki lakinya yang masih bayi ditinggal di rumah. Sementara itu di rumah
Ranaweleng yang tengah dikerubut api, tiba tiba sekelebat bayangan hitam datang
menyelamatkan bayi laki laki dan membawanya pergi.
17
tahun telah berlalu. Bayi laki laki bernama Wiro Saksana anak Ranaweleng kini
sudah menjadi seorang pemuda gagah. Dari masih kecil hingga dewasa Wiro Saksana
dilatih dan diberi berbagai macam ilmu kesaktian oleh nenek sakti bernama Sinto
Gendeng. Setelah memberi senjata mustika dan diberi gelar nama Wiro Sableng,
Wiro disuruh turun gunung gurunya (Sinto Gendeng) dan diberi tugas untuk
menghukum Suranyali alias Mahesa Birawa. Sinto Gendeng menceritakan bahwa
Mahesa Birawa yang membunuh orang tuanya dan Mahesa Birawa adalah bekas
muridnya yang berbuat keonaran, oleh karena itu pantas dihukum mati.
Dan
Wiro Sableng pun turun gunung. Ketika di kedai makan di Desa Jatiwalu, Wiro
Sableng terlibat bentrok dengan perampok Bergola Wungu dan anak buahnya. Bergola
Wungu dan 3 anak buahnya tak berdaya menghadapi Wiro Sableng.
Bergola
Wungu dan 3 kawannya adalah perampok bergelar Empat Berewok dari Goa Sanggreng,
yang berkuasa di sekitar Sungai Cimandulu. Dia ingin membalas dendam pada
Kalingundil yang telah membunuh orang tuanya. Bergola Wungu menyelidiki dan mencari
tahu di mana Kalingundil. Sampai di satu tempat, dia bertemu putri dari
Kalingundil, yaitu Nilamsuri. Komplotan Bergola Wungu pun menyerang Nilamsuri
dan hendak merenggut kehormatannya.
Beruntung,
Wiro Sableng menyelamatkan Nilamsuri. Wiro Sableng menotok keempat perampok
itu. Nilamsuri berniat membunuh Bergola Wungu. Namun dicegah Wiro, karena tidak
baik menyerang orang yang sedang tidak berdaya. Wiro dan Nilamsuri pun semakin
dekat. Diam diam Nilamsuri menyukai Wiro Sableng.
Beberapa
waktu kemudian, di halaman sebuah rumah terjadi pertempuran antara komplotan
Bergola Wungu dengan komplotan Kalingundil. Ternyata Empat berewok dari Goa
Sanggreng menyerang kediaman Kalingundil. Pertempuran berlangsung seru. Namun
Bergola Wungu kalah. Tiga anak buah mati. Bergola Wungu pun lari.
Keesokan
harinya Bergola Wungu menantang duel Kalingundil. Pertempuran berlangsung seru.
Tiba tiba Wiro Sableng datang dan menanyakan di mana Mahesa Birawa pada
Kalingundil. Wiro Sableng menyerang Kalingundil, Nilamsuri mencoba mencegah
Wiro karena Kalingundil adalah ayahnya. Di saat Nilamsuri lengah, Bergola Wungu
membabatkan golok ke arah Nilamsuri.
Bergola
Wungu melarikan diri sambil mengatakan pada Wiro bahwa dia akan menunggunya
di Goa Sanggreng. Kalingundil juga lari
menjauh dari Wiro Sableng. Wiro mengejar Kalingundil dan membetot memutus
tangan sebelah kanan Kalingundil. Kalingundil pun lari sambil mengerang
kesakitan. Wiro memang sengaja tidak membunuh Kalingundil karena dia adalah
ayah dari Nilamsuri. Setelah itu Wiro mencoba menyelamatkan Nilamsuri yang
terluka. Tapi lukanya sudah terlalu parah tidak bisa diobati. Dan akhirnya
Nilamsuri pun meninggal di pelukan Wiro Sableng.
Demikianlah
sinopsis cerita novel Wiro Sableng Empat Berewok dari Goa Sanggreng. Cerita
novel Wiro pada episode ini memang tidak tuntas. Karena memang ada
kelanjutannya di episode kedua pada novel Wiro Sableng berjudul Maut Bernyanyi
di Pajajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar