Senin, 18 Desember 2017

Sinopsis Cerita Novel Wiro Sableng Empat Berewok dari Goa Sanggreng



Cerita novel Wiro Sableng Empat Berewok dari Goa Sanggreng adalah novel episode pertama. Begini kisah ringkasan atau sinopsis buku novelnya:

Berawal dari kisah perkenalan antara Suranyali dengan Suci. Suranyali menyukai Suci, namun Suci tidak mencintai Suranyali. Meskipun begitu Suranyali tetap gigih mendekati Suci dengan terus menerus menemuinya ketika sedang mencuci di sungai. Karena kasihan, akhirnya Suci mau melayani ajakan bicara berdua. Ternyata Suranyali salah tafsir, dia menyangka Suci telah terpikat padanya.

Pada suatu hari, Suranyali dipanggil seorang sakti agar pergi ke Gunung Lawu selama 1 tahun. Suranyali pun berpamitan kepada Suci, bahwa dia akan pergi selama 1 tahun, setelah kembali dia akan mengawini Suci. Suci akan menjelaskan sesuatu, namun Suranyali tiba tiba mengajak berpelukan. Suci mundur dan menjaga jarak dengan Suranyali. Lalu Suranyali langsung pergi meninggalkan Suci tanpa mau mendengar penjelasan Suci.

Setahun berlalu, setelah kembali ke rumah Suranyali mengubah nama menjadi Mahesa Birawa. Mahesa Birawa kaget dan marah mengetahui bahwa Suci tenyata telah menikah dan bahkan sudah mempunyai anak laki laki. Mahesa Birawa memerintahkan anak buahnya untuk menyerang suami Suci yaitu Ranaweleng. Kalingundil dan beberapa anak buah lainnya menyerang Ranaweleng dan pembantunya. Tapi Kalingundil dan kawan kawannya dikalahkan oleh Ranaweleng dan pembantunya.

Mahesa lalu turun tangan, Mahesa dan anak buahnya menyerang lagi rumah Ranaweleng. Ranaweleng dan pembantunya dibunuhnya, Suci diculik, rumahnya dibakar. Anak laki lakinya yang masih bayi ditinggal di rumah. Sementara itu di rumah Ranaweleng yang tengah dikerubut api, tiba tiba sekelebat bayangan hitam datang menyelamatkan bayi laki laki dan membawanya pergi.

17 tahun telah berlalu. Bayi laki laki bernama Wiro Saksana anak Ranaweleng kini sudah menjadi seorang pemuda gagah. Dari masih kecil hingga dewasa Wiro Saksana dilatih dan diberi berbagai macam ilmu kesaktian oleh nenek sakti bernama Sinto Gendeng. Setelah memberi senjata mustika dan diberi gelar nama Wiro Sableng, Wiro disuruh turun gunung gurunya (Sinto Gendeng) dan diberi tugas untuk menghukum Suranyali alias Mahesa Birawa. Sinto Gendeng menceritakan bahwa Mahesa Birawa yang membunuh orang tuanya dan Mahesa Birawa adalah bekas muridnya yang berbuat keonaran, oleh karena itu pantas dihukum mati.

Dan Wiro Sableng pun turun gunung. Ketika di kedai makan di Desa Jatiwalu, Wiro Sableng terlibat bentrok dengan perampok Bergola Wungu dan anak buahnya. Bergola Wungu dan 3 anak buahnya tak berdaya menghadapi Wiro Sableng.

Bergola Wungu dan 3 kawannya adalah perampok bergelar Empat Berewok dari Goa Sanggreng, yang berkuasa di sekitar Sungai Cimandulu. Dia ingin membalas dendam pada Kalingundil yang telah membunuh orang tuanya. Bergola Wungu menyelidiki dan mencari tahu di mana Kalingundil. Sampai di satu tempat, dia bertemu putri dari Kalingundil, yaitu Nilamsuri. Komplotan Bergola Wungu pun menyerang Nilamsuri dan hendak merenggut kehormatannya.

Beruntung, Wiro Sableng menyelamatkan Nilamsuri. Wiro Sableng menotok keempat perampok itu. Nilamsuri berniat membunuh Bergola Wungu. Namun dicegah Wiro, karena tidak baik menyerang orang yang sedang tidak berdaya. Wiro dan Nilamsuri pun semakin dekat. Diam diam Nilamsuri menyukai Wiro Sableng.

Beberapa waktu kemudian, di halaman sebuah rumah terjadi pertempuran antara komplotan Bergola Wungu dengan komplotan Kalingundil. Ternyata Empat berewok dari Goa Sanggreng menyerang kediaman Kalingundil. Pertempuran berlangsung seru. Namun Bergola Wungu kalah. Tiga anak buah mati. Bergola Wungu pun lari.

Keesokan harinya Bergola Wungu menantang duel Kalingundil. Pertempuran berlangsung seru. Tiba tiba Wiro Sableng datang dan menanyakan di mana Mahesa Birawa pada Kalingundil. Wiro Sableng menyerang Kalingundil, Nilamsuri mencoba mencegah Wiro karena Kalingundil adalah ayahnya. Di saat Nilamsuri lengah, Bergola Wungu membabatkan golok ke arah Nilamsuri.

Bergola Wungu melarikan diri sambil mengatakan pada Wiro bahwa dia akan menunggunya di  Goa Sanggreng. Kalingundil juga lari menjauh dari Wiro Sableng. Wiro mengejar Kalingundil dan membetot memutus tangan sebelah kanan Kalingundil. Kalingundil pun lari sambil mengerang kesakitan. Wiro memang sengaja tidak membunuh Kalingundil karena dia adalah ayah dari Nilamsuri. Setelah itu Wiro mencoba menyelamatkan Nilamsuri yang terluka. Tapi lukanya sudah terlalu parah tidak bisa diobati. Dan akhirnya Nilamsuri pun meninggal di pelukan Wiro Sableng.

Demikianlah sinopsis cerita novel Wiro Sableng Empat Berewok dari Goa Sanggreng. Cerita novel Wiro pada episode ini memang tidak tuntas. Karena memang ada kelanjutannya di episode kedua pada novel Wiro Sableng berjudul Maut Bernyanyi di Pajajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar