Pertarungan Aneh Wiro Sableng dengan Wirodagni Episode 1.
Malam
hari di sebuah rumah kecil duduk 3 orang sedang berbincang bincang. Mereka
adalah Yoga Wiryo, Hendradata, dan Kyai Zakir Rosyid. Ketiganya adalah para
tokoh silat golongan putih yang sudah berumur. Yoga Wiryo mempunyai rambut putih
panjang sebahu, Kyai Zakir Rosyid mempunyai rambut putih pendek tertutup
surban, sedangkan Hendradata kakek yang paling muda di antara ketiganya
berkepala gundul. Yoga Wiryo yang punya rumah mempersilahkan tamunya itu untuk
menyantap hidangan makanan dan minuman yang telah disediakan dan menanyakan sesuatu,
“ Zakir Rosyid, bagaimana pendapatmu mengenai beredarnya isu peristiwa akhir
akhir ini?”.
“Peristiwa
yang mana maksud kamu Yoga Wiryo? Akhir akhir ini memang banyak peristiwa yang
aneh aneh. Apakah tentang munculnya orang sakti yang katanya memiliki
pendengaran tajam itu?” tanya Kyai Zakir Rosyid.
“Bukan
bukan tentang itu.” jawab Yoga Wiryo.
“Ah
pasti tentang beberapa orang yang bisa melihat jarak jauh itu?” Hendradata
menimpali.
“Bukan,
juga bukan tentang itu Hendradata. Tentang peristiwa adanya beberapa tokoh yang
mendadak menghilang. Memang peristiwa ini terjadi jauh di luar daerah kita, tapi
mungkin saja nanti akan merembet ke daerah sini juga.”, kata Yoga Wiryo.
“Hmm
benar juga. Sejauh ini setahuku ada 3 orang tokoh sakti yang menghilang secara
misterius. Entah apa penyebabnya. Aneh sekali orang orang sesakti itu bisa
menghilang tanpa ada jejak.” Kata Hendradata.
“Oh hahahaha
soal itu ternyata. Aku pikir soal orang yang memiliki pendengaran tajam dan
orang orang yang mempunyai penglihatan gaib itu. Soal peristiwa menghilangnya
beberapa tokoh sakti itu kamu tidak perlu khawatir. Aku punya firasat bahwa
yang membawa para tokoh sakti itu menghilang, adalah orang baik baik.” Jawab Kyai
Zakir Rosyid.
“Firasat
seperti apa dan benarkah yang menculik mereka orang baik baik?” tanya Yoga
Wiryo agak heran dan terkejut.
“Hahaha tidak diculik, Yoga Wiryo. Santai
saja. Mereka hanya meminjam beberapa tokoh sakti tersebut. Begitu menurut
firasatku.” Kata Kyai Zakir Rosyid.
“Wah
sifatmu selalu saja begitu Kyai Rosyid, menganggap enteng semua persoalan. Bukankah
kita harus hati hati dan waspada terhadap sesuatu yang membahayakan.” kata Hendradata.
“Bukan
begitu Hendradata. Benar juga ucapanmu. Kita juga tetap waspada. Kalau perlu
aku akan mengirimkan beberapa muridku untuk mengawalmu. Bagaimana? Lagipula aku
dengar kabar, peristiwa itu sedang diselidiki oleh Pendekar Wiro Sableng murid
Sinto Gendeng dari Gunung Gede yang sangat tersohor ilmu kesaktiannya.” Kata Kyai
Zakir Rosyid.
“Wah,
aku pikir Hendradata tidak memerlukan pengawalan. Hendradata kukira masih kuat
dan tangguh menghadapi musuh. Seharusnya aku yang diberi pengawalan. Aku sudah
terlalu tua untuk menjaga desa ini. Itulah sebabnya aku mengundang kalian
kemari. Selain itu aku dengar ada terjadi pencurian di desa ini.” Kata Yoga
Wiryo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar