Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang asal muasal Wiro Sableng. Wiro
Sableng adalah seorang pemuda yang tingkah lakunya seperti kurang waras,
seperti hilang ingatan, namun sakti mandraguna. Wiro Sableng adalah pendekar
golongan putih yang mengembara memberantas kejahatan.
Asal muasal Wiro Sableng dan kisah orang
tua Wiro Sableng
Wiro
Sableng adalah anak dari Ranaweleng dan Suci. Suci sebelum menikah dengan
Ranaweleng, disukai oleh Suranyali alias Mahesa Birawa. Sudah lama Suranyali
jatuh hati dan berkenalan dengan Suci, namun dia mengetahui bahwa Suci tidak
menyukainya. Suranyali terus menerus menemui Suci ketika mencuci di sungai. Dia
berharap dapat melunakkan hati Suci. Akhirnya Suci mau berbicara menanggapi
Suranyali tapi tidak karena suka, melainkan sebab kasihan saja. Ternyata
Suranyali salah tafsir, dia mengira Suci sudah terpikat olehnya.
Suatu
hari Suranyali dipanggil orang sakti untuk pergi ke Gunung Lawu. Dia pun
berpamitan kepada Suci dan mengatakan akan pergi selama setahun. Setelah pulang
dia akan mengawini Suci. Suci pun menjelaskan. Tapi belum selesai menjelaskan,
Suranyali mengulurkan tangan akan memeluknya. Suci mundur tidak mau. Suranyali
pun pergi tanpa memberi kesempatan pada Suci bahwa dia tidak mencintai
Suranyali.
Selama
Suranyali pergi, Suci menikah dengan Ranaweleng. Pemuda yang dicintainya. Bagi
Suci dia tak pernah merasa mengkhianati cinta Suranyali karena Suci tidak
pernah menyatakan cintanya pada Suranyali.
Setelah
Suranyali kembali dia mengubah namanya menjadi Mahesa Birawa. Dia kaget dan
marah mengetahui Suci telah menikah dengan orang lain bahkan mempunyai anak
laki laki. Suranyali bersama anak buahnya lalu mendatangi rumahnya, menyerang,
membunuh Ranaweleng dan pembantunya, membawa paksa Suci, dan membakar rumah
Ranaweleng yang saat itu menjadi Kepala Desa. Anak laki lakinya yang masih bayi
tidak dapat berbuat apa apa, selain menangis. Bayi laki laki bernama Wiro
Saksana itulah yang kelak akan menjadi pendekar hebat Wiro Sableng.
Asal Muasal Wiro Sableng bertemu dengan
Sinto Gendeng
Dalam
keadaan kalang kabut, Ranaweleng dibunuh, isterinya diculik, pembantunya
dibunuh, penduduk sekitar panik, apalagi dari dalam rumah yang dikepung api terdengar
suara bayi menangis. Dalam keadaan yang kritis itu, tiba tiba sekelebat
bayangan hitam muncul. Muncullah sesosok nenek berpakaian hitam menggendong
bayi menyelamatkannya dari kepungan api. Nenek itulah yang bernama Sinto Weni
alias Sinto Gendeng. Begitulah asal muasal Wiro Sableng bertemu dengan Sinto
Gendeng.
Asal muasal Wiro Sableng mendapat kesaktian
Selanjutnya,
Sinto Gendeng membawa bayi laki laki tersebut ke Gunung Gede untuk dijadikan
muridnya. Sinto Gendeng adalah seorang nenek sakti golongan putih yang pada
waktu mudanya merajai dunia persilatan.
Masa
kacil Wiro Sableng dihabiskan untuk berlatih ilmu silat dan kanuragan bersama
Eyang Sinto Gendeng. Selama 17 tahun, Wiro Saksana digembleng secara keras dan
dilatih bermacam macam ilmu kesaktian. Dari gurunya, Wiro mendapatkan berbagai
ilmu pukulan yang hebat, misalnya pukulan matahari, pukulan kunyuk melempar
buah, pukulan angin es, pukulan angin puyuh, pukulan benteng topan melanda
samudera, dinding angin berhembus tindih menindih, dan lain sebagainya.
Asal muasal nama Wiro Sableng
Nama
asli Wiro Sableng adalah Wiro Saksana. Sinto Gendeng memberikan nama Wiro
Sableng sebelum turun gunung, dengan mengatakan “mulai saat turun gunung,
pakailah nama Wiro Sableng. Itu lebih baik bagimu. Gurunya gendeng, muridnya
sableng.” Setelah itu sang guru tertawa mengikik panjang. Tertawa yang
menyembunyikan kesedihan melepas murid kesayangannya.
Demikianlah
asal muasal Wiro Sableng, dari mulai asal usul orang tuanya, asal mula bertemu
dengan Sinto Gendeng, asal muasal Wiro Sableng mendapat kesaktian, dan asal
muasal nama Wiro Sableng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar