Sabtu, 16 Desember 2017

9 Hal Menarik Tentang Penulis Cerita Silat Wiro Sableng



Penulis cerita silat Wiro Sableng, Bastian Tito dilahirkan pada 23 Agustus 1945 dan meninggal pada 2 Januari 2006 di usianya 60 tahun. Bastian Tito adalah seorang penulis novel dan seniman berkebangsaan Indonesia. Nama Bastian Tito menjadi dikenal luas oleh masyarakat karena karya karyanya yang berupa novel. Salah satu hasil karyanya yaitu novel Wiro Sableng telah diangkat ke layar tv (sinetron laga). Sinetron Wiro Sableng ini dibintangi oleh Ken Ken (Herning Sukendro) dan menjadi pouler di tahun 90an.

1.Selain menulis cerita silat Wiro Sableng, Bastian Tito juga menulis beberapa cerita silat lain.
Selain novel Wiro Sableng, Bastian Tito juga telah menghasilkan karya karya cerita silat seperti: Kupu kupu Giok Ngarai Sianok, cerita silat dengan latar belakang budaya Minangkabau, Boma Si Pendekar Cilik, dan ada banyak lagi yang lainnya. Selain menulis fiksi bernuansa kesukuan dan menulis cerita silat, ia juga dikenal sebagai seorang penulis dengan spesialis novel bernuansa humor.

2.Bastian menyukai kegiatan menulis sejak masih kecil.
Bastian mulai gemar menulis sejak duduk di kelas 3 SD, tapi baru sejak tahun 1964 dia mulai mengumpulkan hasil tulisannya dalam bentuk buku. Sedangkan pertama kali Bastian menulis novel Wiro Sableng dimulai sejak tahun 1967.

3.Bastian ternyata adalah seorang profesional.
Tidak banyak yang tahu, Bastian ternyata seorang profesional dengan gelar MBA (Master of Bussines Administration). Selain sebagai penulis, dia juga pernah bekerja menjadi karyawan sebuah perusahaan swasta di bagian purchasing.

4.Bastian Tito mempunyai 5 orang anak.
Bastian Tito dikaruniai 5 orang anak, anaknya yang paling bungsu, Vino Bastian mewarisi darah seninya. Tapi bukan di bidang seni menulis, melainkan menekuni seni peran. Vino Bastian telah membintangi film film Indonesia, meraih penghargaan perfilman, dan kini memerankan tokoh Wiro Sableng.

5.Dalam menulis 1 episode biasanya membutuhkan waktu 3 minggu.
Bastian mengetik tulisannya sendiri, kemudian asisten melakukan proses editing dan finishing buku. Sekali menulis novel Wiro Sableng, biasanya Bastian menyelesaikannya langsung 2 hingga 3 buku.

6.Melakukan survei tempat untuk setting tempat cerita.
Untuk lebih memperkuat dan menambah bagus kualitas cerita, Bastian melakukan kunjungan dan mensurvei tempat yang akan dibuat novel Wiro Sableng. Untuk 1 tempat biasanya memerlukan waktu hingga 2 minggu sampai penulis benar benar dapat mengetahui budaya, adat, cerita, atau legenda masyarakat setempat kemudian dihubungkan dengan kondisi, keadaan, dan suasana alam di masa lampau.

7.Ke mana mana penulis selalu membawa perekam.
Setiap penulis pergi senantiasa membawa alat perekam untuk merekam semua hal yang didengar dan dilihat penulis. Jadi semua percakapan yang didengar dan dilihat penulis kadang disisipkan ke dalam ceritanya. Itulah kenapa isi cerita, gaya bahasa, isi percakapan para tokoh, dan gaya penulisan penulis terasa hidup.

8.Judul novel cerita silat Wiro Sableng ada yang terjual hampir 1 juta eksemplar.
Judul novel cerita silat Wiro Sableng terlaris yaitu: “Makam Tanpa Nisan” terjual 921.020 eksemplar tahun 1989, dan “Guci Setan” meledak hingga 924.078 eksemplar tahun 1994.
Selain itu ada 10 judul yang laris dengan rata rata terjual 800.000 eksemplar ke atas yaitu: Badai di Parang Tritis, Wasiat Iblis, Topeng Buat Wiro Sableng, Geger di Pangandaran, Gerhana di Gajah Mungkur, Kiamat Di Pangandaran, Senandung Kematian, Kembali Ke Tanah Jawa, Kematian Kedua dan episode terakhir yaitu Jabang Bayi Dalam Guci.

9.Waktu senggang penulis digunakan untuk bermain catur dan berkumpul dengan keluarga.
Penulis sangat suka bermain catur. Salah satu hal kenapa penulis menyukai catur sebab bidaknya selalu berwarna putih dan hitam. Selain itu tentu saja waktu senggang utamanya digunakan untuk bercengkerama, berkumpul, dan kadang  melakukan rekreasi bersama keluarga.

Demikianlah 9 hal menarik tentang penulis cerita silat Wiro Sableng. Semoga kisah kesuksesan Bastian Tito menjadi inspirasi bagi semua penulis terutama penulis novel fiksi dan memberikan motivasi bagi para penulis yang baru mulai terjun ke dunia kepenulisan. Teruslah belajar, berusaha dan berdoa agar berjalan lancar. Tetap semangat pantang menyerah meraih cita cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar