Penulis cerita silat Wiro Sableng, Bastian
Tito dilahirkan pada 23 Agustus 1945 dan meninggal pada 2 Januari 2006 di
usianya 60 tahun. Bastian Tito adalah seorang penulis novel dan seniman
berkebangsaan Indonesia. Nama Bastian Tito menjadi dikenal luas oleh masyarakat
karena karya karyanya yang berupa novel. Salah satu hasil karyanya yaitu novel
Wiro Sableng telah diangkat ke layar tv (sinetron laga). Sinetron Wiro Sableng
ini dibintangi oleh Ken Ken (Herning Sukendro) dan menjadi pouler di tahun
90an.
1.Selain
menulis cerita silat Wiro Sableng, Bastian Tito juga menulis beberapa cerita
silat lain.
Selain
novel Wiro Sableng, Bastian Tito juga telah menghasilkan karya karya cerita
silat seperti: Kupu kupu Giok Ngarai Sianok, cerita silat dengan latar belakang
budaya Minangkabau, Boma Si Pendekar Cilik, dan ada banyak lagi yang lainnya.
Selain menulis fiksi bernuansa kesukuan dan menulis cerita silat, ia juga dikenal
sebagai seorang penulis dengan spesialis novel bernuansa humor.
2.Bastian
menyukai kegiatan menulis sejak masih kecil.
Bastian
mulai gemar menulis sejak duduk di kelas 3 SD, tapi baru sejak tahun 1964 dia
mulai mengumpulkan hasil tulisannya dalam bentuk buku. Sedangkan pertama kali
Bastian menulis novel Wiro Sableng dimulai sejak tahun 1967.
3.Bastian
ternyata adalah seorang profesional.
Tidak
banyak yang tahu, Bastian ternyata seorang profesional dengan gelar MBA (Master
of Bussines Administration). Selain sebagai penulis, dia juga pernah bekerja
menjadi karyawan sebuah perusahaan swasta di bagian purchasing.
4.Bastian
Tito mempunyai 5 orang anak.
Bastian
Tito dikaruniai 5 orang anak, anaknya yang paling bungsu, Vino Bastian mewarisi
darah seninya. Tapi bukan di bidang seni menulis, melainkan menekuni seni
peran. Vino Bastian telah membintangi film film Indonesia, meraih penghargaan
perfilman, dan kini memerankan tokoh Wiro Sableng.
5.Dalam
menulis 1 episode biasanya membutuhkan waktu 3 minggu.
Bastian
mengetik tulisannya sendiri, kemudian asisten melakukan proses editing dan finishing
buku. Sekali menulis novel Wiro Sableng, biasanya Bastian menyelesaikannya
langsung 2 hingga 3 buku.
6.Melakukan
survei tempat untuk setting tempat cerita.
Untuk
lebih memperkuat dan menambah bagus kualitas cerita, Bastian melakukan
kunjungan dan mensurvei tempat yang akan dibuat novel Wiro Sableng. Untuk 1
tempat biasanya memerlukan waktu hingga 2 minggu sampai penulis benar benar
dapat mengetahui budaya, adat, cerita, atau legenda masyarakat setempat
kemudian dihubungkan dengan kondisi, keadaan, dan suasana alam di masa lampau.
7.Ke
mana mana penulis selalu membawa perekam.
Setiap
penulis pergi senantiasa membawa alat perekam untuk merekam semua hal yang didengar
dan dilihat penulis. Jadi semua percakapan yang didengar dan dilihat penulis kadang
disisipkan ke dalam ceritanya. Itulah kenapa isi cerita, gaya bahasa, isi percakapan
para tokoh, dan gaya penulisan penulis terasa hidup.
8.Judul
novel cerita silat Wiro Sableng ada yang terjual hampir 1 juta eksemplar.
Judul
novel cerita silat Wiro Sableng terlaris yaitu: “Makam Tanpa Nisan” terjual
921.020 eksemplar tahun 1989, dan “Guci Setan” meledak hingga 924.078 eksemplar
tahun 1994.
Selain
itu ada 10 judul yang laris dengan rata rata terjual 800.000 eksemplar ke atas
yaitu: Badai di Parang Tritis, Wasiat Iblis, Topeng Buat Wiro Sableng, Geger di
Pangandaran, Gerhana di Gajah Mungkur, Kiamat Di Pangandaran, Senandung
Kematian, Kembali Ke Tanah Jawa, Kematian Kedua dan episode terakhir yaitu
Jabang Bayi Dalam Guci.
9.Waktu
senggang penulis digunakan untuk bermain catur dan berkumpul dengan keluarga.
Penulis
sangat suka bermain catur. Salah satu hal kenapa penulis menyukai catur sebab
bidaknya selalu berwarna putih dan hitam. Selain itu tentu saja waktu senggang
utamanya digunakan untuk bercengkerama, berkumpul, dan kadang melakukan rekreasi bersama keluarga.
Demikianlah
9 hal menarik tentang penulis cerita silat Wiro Sableng. Semoga kisah
kesuksesan Bastian Tito menjadi inspirasi bagi semua penulis terutama penulis
novel fiksi dan memberikan motivasi bagi para penulis yang baru mulai terjun ke
dunia kepenulisan. Teruslah belajar, berusaha dan berdoa agar berjalan lancar.
Tetap semangat pantang menyerah meraih cita cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar